Semboyan kita bukanlah BHINNEKA TUNGGAL IKA,
tetapi LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMADURRASULULLAH
Dasar negara kita seharusnya bukanlah PANCASILA DAN UUD 1945, tetapi AL QURAN DAN AS SUNNAH
Kita tidak mengenal NASIONALISME DAN PATRIOTISME,
yang kita kenal adalah JIHAD FI SABILILLAAH DAN UKHUWAH ISLAMIYAH
DEMOKRASI adalah BERHALA yang sesat dan menyesatkan
HAM adalah SAMPAH PEMIKIRAN
PLURALISME adalah KEKAFIRAN DAN KESESATAN
SEKULERISME adalah AJARAN IBLIS DAN SETAN
SAUDARA-SAUDARA KITA adalah umat islam di belahan bumi manapun mereka berada
MUSUH-MUSUH KITA adalah orang-orang yg memusuhi ALLAH dan RASULNYA meski mereka adalah keluarga dan kerabat kita
Ridha Allah adalah tujuan kita
Rasulullah adalah panutan kita
Al Quran dan As sunnah adalah undang-undang kita
Sungguh mengherankan jika kita melihat dialog-dialog di TV dimana mereka begitu mengagung-agungkan undang-undang buatan manusia, sehingga jika ada perbuatan yg bertentangan dgn undang-undang mereka langsung bilang : INKONSTITUSIONAL. Tapi jika ada perbuatan yang bertentangan dengan Al quran dan sunnah mereka diam seribu bahasa dan sama sekali gak protes, bahkan mungkin bilang "agama adalah urusan individu, negara gak perlu campur tangan". Tentu kita gak tau apa isi hati mereka, masihkah tersisa iman di hati mereka? ataukah sebenarnya mereka orang-orang munafik dan kafir? Dalamnya laut dapat diduga, dalamnya hati siapa yg tau�
Orang-orang sesat itu begitu mensakralkan PANCASILA dan KONSTITUSI, tapi menginjak-injak ALQURAN dan SUNNAH. Mereka membuang ajaran islam kebelakang punggung mereka dan menjunjung tinggi sampah-sampah pemikiran yang bertentangan dengan ajaran islam. Lantas apa gunanya mengaku beragama islam ?
Jangan-jangan agama mereka bukan agama ISLAM, tetapi agama DEMOKRASI. Dan kitab suci mereka bukan ALQURAN tetapi KONSTITUSI,
Paling tidak, mereka termasuk MUJAHIRUN, yaitu orang yg berbuat dosa secara terang-terangan, bahkan menyebarluaskan kesesatan/dosa mereka secara terang-terangan ke tengah masyarakat. Mereka adalah corong-corong ajaran iblis dan setan. Mereka adalah setan dalam jasad manusia. dengan mulutnya mereka mengajak manusia ke neraka. Padahal agar dosa mudah diampuni seharusnya perbuatan dosa itu harus disembunyikan dan jgn sampai ketahuan manusia, sebagai wujud malu kepada Allah, tetapi para penyeru sekulerisme dan pluralisme itu malah menyerukan kesesatan mereka melalui berbagai media massa tanpa malu-malu lagi
"Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya [tidak mengamalkan isinya] adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim." (QS Al Jumu'ah : 62)
Orang-orang yg mendukung sekulerisme dan menolak penerapan syariat islam adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab tebal, karena meskipun mereka mengetahuii Al quran dan as sunnah tetapi mereka enggan menerapkannya di negara ini dan malah mencampakkan syariat islam serta mendukung sekulerisme.
"APAKAH HUKUM JAHILIYAH YANG MEREKA KEHENDAKI, DAN (HUKUM) SIAPAKAH YANG LEBIH BAIK DARI (HUKUM) ALLAH BAGI ORANG-ORANG YANG YAKIN ?"
[QS. AL-MAAIDAH 5 : 50]
Hari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di mana aturan-aturan kafir sedang diterapkan. Maka realitas tanah-tanah Muslim saat ini adalah sebagaimana Rasulullah Saw. di Makkah sebelum Negara Islam didirikan di Madinah. Oleh karena itu, dalam rangka bekerja untuk pendirian Negara Islam, kelompok ini perlu mengikuti contoh yang terbangun di dalam Sirah. Dalam memeriksa periode Mekkah, hingga pendirian Negara Islam di Madinah, kita melihat bahwa RasulAllah Saw. melalui beberapa tahap spesifik dan jelas dan mengerjakan beberapa aksi spesifik dalam tahap-tahap itu
BalasHapus